Merupakanstruktur utama batuan sedimen klastik yang menunjukkan adanya bidang-bidang perlapisan sebagai hasil proses pengendapan. Sedangkan untuk batuan non klastik masih harus dilihat komposisinya secara menyeluruh. F. Mengidentifikasikan Batuan Metamorf. Batuan metamorf adalah batuan ( beku maupun sedimen) yang telah mengalami perubahan
Shaleadalah batuan sedimen yang bertekstur klastik dimana teksturnya ini halus dengan ukuran butir 1/16 hingga 1/256 milimeter. Struktu batuan ini adalah non stratified namun struktur khususnya yaitu lebih banyak paralel lamination meskipun ada juga sumber yang mengatakan bahwa batu ini berstruktur mud cracks. Komposisi mineralnya umumnya
Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang tersusun atas batuan dan mineral. Ada tiga jenis batuan yang menyusun litosfer, salah satunya adalah batuan sedimen.. Batuan sedimen merupakan batuan yang paling banyak terdapat di permukaan bumi. Kurang lebih 75 persen dari luas permukaan bumi diselimuti oleh batuan sedimen. Dilansir dari Buku Ajar Pengantar Geologi (2019) karya
BatuanSedimen sendiri dibagi menjadi 2 brur, ada Batuan Sedimen Klastik dan Batuan Sedimen Non Klastik. Mari kita bahas satu persatu Bentar, sebelum masuk ke sedimen, gua mau nagsih tau tentang petrologi itu sendiri, ok Petrologi adalah bidang geologi yang berfokus pada studi mengenai batuan dan kondisi pembentukannya. Ada tiga cabang
3 Batuan sedimen organik Merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan sisa-sia bagian tubuh makhluk hidup dan mineral- mineral yang dihasilkannya. Cirit utama batuan sedimen organik adalah memiliki warna yang gelap sampai ke hitam. 4. Batuan sedimen vulkanik Merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari hasil letusan gunung berapi.
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Tahukah kamu jika lempung termasuk dari jenis batuan? Ya, lempung yang biasa digunakan untuk pembuatan gerabah termasuk salah satu jenis batuan endapan. Apakah kamu tahu contoh batuan sedimen lainnya? Hem.. untuk lebih jelasnya, yuk ikuti ulasan tentang klasifikasi batuan sedimen dan contoh batuan endapan Isi1 Pengertian Batuan Sedimen2 Ciri-ciri Batuan Sedimen3 Proses Pembentukan Batuan Litifikasi dan Transportasi Material Sedimen4 Klasifikasi Batuan Batuan sedimen Batuan sedimen Batuan Sedimen Batuan Sedimen Organik5 Contoh Bantuan Batu Batu Batu Batu Batu Batu Batu Batu Batu Batu BaraPengertian Batuan Sedimensumber sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya penyatuan dan pembatuan dari serpihan batuan litifikasi. Kebanyakan batuan endapan hasil proses pelapukan dan erosi dari batuan sebelumnya. Sebagian lagi merupakan tumpukkan dari abu vulkanis, bahan-bahan organis, meteroit, dan mineral-mineral yang terbawa pelapukan batuan terjadi melalui pelapukan fisik maupun kimia. Proses pelapukan dan transportasi dilakukan oleh media air dan angin. Proses deposisi terjadi jika energi transpor sudah tidak mampu lagi mengangkut partikel tersebut. Material batuan endapan terdiri dari berbagai jenis ukuran partikel, ada yang halus, kasar, berat, dan juga Vulkanisme Serta Dampaknya Terhadap KehidupanCiri-ciri Batuan SedimenCiri-ciri fisik yang umum dalam struktur batuan endapan adalahBerlapis, batuan endapan membentuk lapisan antara batuan yang satu dengan yang lainnya. Biasanya, antar batuan itu direkatkan oleh matrik sepertimateri silikon oksida. Bidang perekat ini biasa disebut bidang yaitu ciri batuan endapan yang dilihat dari ukuran butir, bentuk, dan susunan fragmen pembentuk batuan endapan. Secara umum, terbagi menjadi dua yaitu klastik dan non gelombang, terjadi akibat gerakan arus air pada permukaan lapisan batuan. Biasanya terjadi di pantai atau lapisan batuan endapan sering memperlihatkan warna yang berlainan antara tiap lapisan yang berbeda sebagai akibat unsur kimia dalam lapisan batuan tersebut. Mangan menimbulkan warna ungu gelap, limonit menyebabkan warna kuning, dan hematit menyebabkan warna yaitu keadaan bagian dalam lebih keras dibandingkan massa batuan pembungkusnya. Biasanya komposisi seperti ini terdapat pada batuan serpih, batu gamping, dan batu geode, yaitu keadaan kongkresi batuan berbentuk bulat berlubang dan pada bagian tengah batuan terdapat deretan yaitu kondisi batuan yang terdapat sisa-sisa makhluk hidup. Beberapa batuan sedimen terbentuk karena campuran endapan organisme yang telah mati. Sisa organisme mati dan terendap bersama dengan material sedimen kemudian termampatkan sehingga membentuk batuan sedimen kerut mud crack, biasa ditemukan pada dasar perairan seperti danau, empang, sungai, ataupun pantai. Rekah kerut ini adalah lapisan batuan yang mengendap pada dasar perairan karena berat Pembentukan Batuan Sedimensumber Santoso 1985 menjelaskan pembentukan batuan sedimen melalui beberapa proses sebagai berikutpelapukan fisika dan kimia dari bahan induk,transportasi hasil-hasil pelapukan oleh air, es, angin ataupun gravitasi,deposisi bahan tersebut pada basin sedimen, danpemadatan dan sementasi menjadi batuan yang Soetoto 1981 menjelaskan jika lithifikasi dapat disebabkan oleh proses-prosesPerekatan comentation. Materi SiO2, Fe2O3 atau CaCO3 berfungsi sebagai perekat/ compaction.desikasi desication, keluarnya air dari pori-pori dankristalisasi crystalization.Batuan sedimen terbentuk dari batuan-batuan yang telah ada yang mengalami pelapukan, dorongan oleh air, pengikisan, diagnesa, transportasi dan litifikasi. Batuan ini mengendap pada bagianbagian yang lebih rendah dibandingkan batuan tahapan pembentukan batuan sedimenPelapukanPelapukan merupakan peristiwa perusakan batuan karena pengaruh cuaca, kimia, ataupun organisme. Peristiwa pelapukan menghasilkan keping-keping batuan yang hancur menjadi butiran yang lebih kecil. Sehingga, hasil pelapukan larut dalam air akan diperoleh materi disebut merupakan peristiwa pengikisan batuan, tanah yang disebabkan oleh kekuatan arus air, angin, es, pengaruh gaya gravitasi, dan organisme. Erosi tidak sama dengan pelapukan. Pelapukan merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, sedangkan erosi karena pengaruh kekuatan alir angin, air, ataupun merupakan peristiwa pengangkutan material sedimen dari satu tempat ke tempat lain melalui media aliran dan material tersebut berhenti terendapkan di suatu tempat. Media fluida ini bisa melalui gravitasi, air, es, dan batuan sedimen merupakan batuan lunak tidaklah keras, akan tetapi karena proses diagenesa maka batuan lunak berubah menjadi sedimen baik terbentuk secara kimia ataupun organik memiliki kesamaan yaitu merupakan akumulasi dari larutan materi endapan. Selain itu, ada pula jenis batuan sedimen yang sebagian besar mengandung bahan-bahan tidak larut, misalnya endapan puing pada lereng pegunungan hasil pelapukan karena penyinaran matahari, ataupun kikisan ini disebut eluvium dan disebut alluvial jika dihanyutkan oleh air. Sifat utama dari batuan sedimen adalah berlapis-lapis. Sebaiknya, batuan sedimen kebanyakan diendapkan secara mendatar sehingga batuan paling muda terdapat pada lapisan dan DiagnesisLitifikasi atau pembatuan adalah proses perubahan material sedimen menjadi batuan sedimen yang kompak. Misalnya, pasir mengalami litifikasi menjadi batu pasir. Sedangkan diagenesis adalah proses lanjutan litifikasi dengan ciri utama mengubah tekstur dan mineralogi terjadi pada suhu dan tekanan yang tinggi dibandingkan kondisi saat pelapukan. Namun berbeda dengan proses metamorfosis batuan. Terdapat tiga macam proses diagenesis, yaitu proses kimia, fisika, dan diagenesis dimulai dari kompaksi, rekristalisasi, pelarutan, sementasi, autigenisasi, replacement, dan bioturbasi. Secara umum diagenesis dikenal sebagai proses kompaksi atau pemadatan material sedimen menjadi batuan keras, misalnya larutan besar proses diagenesis terjadi di dasar samudra. Beberapa material mengendap secara langsung dan reaksi-reaksi kimia seperti oleh garam Selain itu, ada pula terdapat bahan organik pada batuan, berupa jasad renik, baik tumbuhan maupun diagnesa berperan dalam menentukan karakteristik batuan sedimen. Proses diagnesis akan menyebabkan perubahan material sedimen. Perubahan yang terjadi meliputi perubahan fisik, kimia, dan proses yang terjadi pada tahap diagnasis, yaituKompaksi, tahap ini akan terjadi karena penambahan beban. Kompaksi terjadi jika adanya tekanan penambahan beban. Baban itu akibat penumpukkan material sedimen yang berada di merupakan mineral baru pada batuan sedimen pada proses diagenesis. Mineral autigenik biasanya ditemukan pada batuan karbonat, silika, klastika, illite, gipsum, dan beberapa mineral yaitu proses pergantian mineral sedimen tanpa pengurangan volume. Contoh, proses perubahan mineral karbonat ataupun fosil menjadi yaitu pengkristalan kembali mineral dari pelarutan material endapan selama Solution, yaitu adanya larutan pada bagian dalam batuan sehingga menyebabkan batuan sedimen juga Materi Lapisan LitosferTransportasi Material SedimenMaterial endapan dapat diangkut dengan tiga cara, yaituSuspension, ini pada umumnya terjadi pada material sedimen yang berukuran sangat kecil seperti lempung sehingga dapat diangkut dengan mudah oleh aliran fluida air dan angin.Bed load, cara bed load terjadi jika material endapan cukup besar seperti pasir, kerikil, kerakal, bongkah sehingga gaya yang ada pada fluida yang bergerak dengan kecepatan cukup tinggi. Sehingga mampu memindahkan partikel yang besar pada dasar cara pengangkutan ini yaitu aliran fluida yang melomcat-loncat dan mengepul, kemudian mampu mendorong dan mengangkut material sedimen. Sampai akhirnya, gaya gravitasi mengembalikan sedimen pasir tersebut ke proses pengendapannya, klasifikasi batuan sedimen dibagi menjadi batuan sedimen klastik, batuan endapan kimiawi, dan batuan endapan sedimen klastikBatu Konglomerat sumber ini memiliki susunan kimia yang sama dengan susunan kimia materi sedimen pembentuknya. Proses pembentukan batuan mengalami penghancuran secara mekanik tanpa proses perubahan kimiawinya. Batu yang besar mengalami kehancuran dan menjadi partikel lebih kecil. Pecahan batu ini terangkut oleh air hujan, angin,longsor atau berguling-guling masuk ke dalam sungai mampu menghancurkan batu besar bom menjadi pasir, kerikil, lumpur serta mengendapkan di tempat lain. Contoh batuan klastik adalah batu konglomerat. Pembentukan batuan karena angin, air, atau es ini disebut juga sedimen jenis batuan sedimen klastik batu gamping, batu pasir, batu lempung, batu breksi, batu konglomerat, batu tilit, argillaceous serpih lempung, batu lanau, arenaceous batu pasir serpih, arkosa batu pasir feldspar, dan carbonaceous serpih gamping.Batuan sedimen Non-KlastikBatu Gamping sedimen non-klastik terbentuk selain melalui proses penghancuran mekanik, bisa secara kimiawi ataupun sedimen Sedimen KimiawiBerbeda dengan jenis batuan sedimen klastik, batuan ini terbentuk melalui proses kimia. Tahapan proses kimia adalah pelarutan, penguapan, oksidasi, dehidrasi, dan sebagainya. Sehingga struktur kimia batuan endapan ini berbeda dengan materi sedimen pengendapan secara kimiawi, seperti; batu kapur. Hujan yang mengandung karbon monoksida terjadi di gunung kapur kemudian air hujan meresap ke dalam retakan halus batu gamping CaCO3.Batu kapur larut dengan air hujan menjadi larutan air kapur CaHCO32 sampai ke atap gua kapur. Tetesan air kapur ini akan membentuk stalaktit bagian atas atap gua dan stalagmit di bawah gua. Kedua bentuk batuan kapur ini disebut batuan endapan Sedimen OrganikBatuan sedimen organik berbeda dengan jenis batuan sedimen klastik. Batuan sedimen organik terbentuk karena sebagian material organik seperti ranting, daun, bangkai binatang atau hasil uraian dekomposer tertimbun di dasar Jenis batuan SedimenCara pembentukanSifat utamaContoh Batuan Sedimen lepasContoh Batuan Sedimen padatMekanikBatuan psefitikTalusKerikilBreksiKonglomeratBatuan psimitik bersifat pasirPasirflagstone, graywacke, arkose, batu pasir,Batu pelitik bersifat lempunglempungBatuan lempung, serpihMengandung gampingBatuan koral pasir globigerinaBatuan gampingOrganikMengandung silisiumLumpur radiolarian, tanah diatomeaBatuan mengandung radiolaritMengandung karbonGambutBatu bara muda lignit, dan batu bara antrasitMengandung besiBijih besilimonitMengandung fosfatGuanoFosforit breksiKimiawiMengandung gampingCaCO3 yang mengendap menjadi CaCO3. MgCO3Batuan gamping dolomitMengandung besiHidrosol Fe2O3Batu besi lempungMengandung silisiumGel SilisiumBatu api, sinter, yasperKlasifikasi batuan sedimen berdasarkan tenaga pengangkutnya dan tempat terjadinya yaituBatuan endapan aerik aeolis, dibentuk karena proses angin, seperti; tanah los, tuf, dan pasir di endapan glasial, dibentuk karena adanya gletser, seperti; endapan aquatik, karena dibentuk oleh air, seperti; batu pasir, batu lempung dan endapan marin yang dibentuk oleh air laut, seperti batu pasir. Batuan sedimen marine dibagi menjadi dua bagian yaitu ferrigen dan pelagie. Ferrigen ialah sedimen di laut yang berasal dari hasil pelapukkan dan transportasi daratan. Pelagie adalah sedimen di dasar laut yang berasal dari organisme yang sudah mati di endapan fluvial, pengendapan air di sungai oleh aliran air. Di sini akan terbentuk endapan aluvium endapan alluvialBatuan endapan kostal, pengendapan yang terdapat di pantai yang terbentuk dari campuran daratan maupun lautan, mengendap berupa delta, lagoria dan Bantuan Sedimensumber BreksiBatuan breksi memiliki perekat sementasinya pun kasar dengan ukuran 2-256 milimeter. Material sedimen breksi terdiri dari campuran dari kuarsit, rijang, granit, batu gamping, kuarsa, dan KonglomeratBatuan konglomerat mirip dengan batu breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter. Campuran sedimennya antara lain batu kerikil, kuarsa, tijang, granit, dan PasirBatu pasir sand stone terbentuk dari sementasi dari butiran pasir yang terbawa aliran angin, sungai, dan ombak kemudian terakumulasi pada suatu ArkoseArkose adalah batu pasir yang memiliki kandungan feldspar lebih dari 25%.Batu GraywackeBatu greywacke merupakan salah satu jenis batuan pasir yang kandungan lempung lebih dari 15%.Batu LanauBatu lanau memiliki butiran yang berukuran sedang, antara batu pasir dan batu serpih. Komposisi dari mineral-mineral kuarsa, lempung, klorit, opal, kalsedon, dan bijih LempungBatu lempung memiliki ciri khas yaitu mudah dibentuk, plastis, dan mudah KapurBatu kapur atau batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi mineral utama dari kalsit dengan rumus kimia CalcilutitBatu calcilutit terbentuk jika ukuran butiran calcarenit menjadi lebih kecil dan mengalami BaraBatu bara merupakan batuan endapan yang terbentuk dan pemampatan material yang berasal dari sisa tumbuhan baik itu daun, dahan, ranting, maupun akar. Teksturnya berlapis, amorf, dan juga Siklus Batuan Beserta PenjelasannyaDemikian penjelasan seputar batuan endapan, baik klasifikasi batuan sedimen, contoh jenis batuan sedimen, batuan sedimen klastik, batuan sedimen nonklastik, dan proses pembentukkannya. Semoga bisa menambah wawasan kamu ya seputar batuan Harmanto. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Bandung Penerbit Yrama 2010. Handout Geologi Lingkungan Batuan, Mineral, dan Batu Bara. Bandung UPIZuhdi, Muhammad. 2019. Buku Ajar Pengantar Geologi. Duta Pengantar Ilmu Lombok
– Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang tersusun atas batuan dan mineral. Ada tiga jenis batuan yang menyusun litosfer, salah satunya adalah batuan sedimen. Batuan sedimen merupakan batuan yang paling banyak terdapat di permukaan bumi. Kurang lebih 75 persen dari luas permukaan bumi diselimuti oleh batuan dari Buku Ajar Pengantar Geologi 2019 karya Muhammad Zuhdi, batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses diagnesis dari material batuan lain yang telah mengalami sedimentasi. Sedimentasi tersebut meliputi proses pelapukan, transportasi, dan deposisi. Proses pelapukan yang terjadi dibagi menjadi dua, yaitu pelapukan fisik dan pelapukan kimia. Proses transportasi dilakukan oleh air dan angin, sedangkan proses deposisi bisa terjadi apabila energi transport sudah tidak mampu lagi mengangkut partikel air maupun angin. Baca juga Pengertian Litosfer dan Material PembentuknyaBatuan sedimen umumnya terendap di tempat-tempat yang relatif lebih rendah dari letak batuan asalnya, misalnya di laut, samudra, atau di danau. Klasifikasi batuan sedimen Dalam buku Modul 2 Geologi Dasar 2019 karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dijelaskan bahwa batuan sedimen dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu Berdasarkan proses pembentukannya Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibedakan menjadi empat jenis, yaitu Batuan sedimen klastik Merupakan batuan sedimen yang bahannya berasal dari pecahan-pecahan batuan yang pernah ada sebelumnya. Proses pembentukannya berdasarkan pada pengendapan yang terbentuk di lingkungan darat dan air. Batuan sedimen kimiawi Merupakan batuan sedimen yang bahannya berasal dari proses kimia. Proses pembentukan batuan ini umumnya terjadi secara kimiwai, biologi, dan kombinasi antara kimiawi dan biologi. Baca juga Konsep Antroposfer dalam Kajian Geografi
Mineral dapat kita definisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat secara alamiah, yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana atom-atom didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistimatis. Mineral dapat kita jumpai dimana-mana disekitar kita, dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada dasar sungai. Beberapa daripada mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena didapatkan dalam jumlah yang besar, sehingga memungkinkan untuk ditambang seperti emas dan perak. Mineral, kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Apabila kondisinya memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur yang dikenal sebagai " kristal ". Dengan demikian, kristal secara umum dapat di-definisikan sebagai bahan padat yang homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur. Studi yang khusus mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara terjadinya bahan padat tersebut dinamakan kristalografi. Pengetahuan tentang " mineral " merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari bagian yang padat dari Bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari Bumi ini disebut litosfir, yang berarti selaput yang terdiri dari batuan, dengan mengambil " lithos " dari bahasa latin yang berarti batu, dan " sphere " yang berarti selaput. Tidak kurang dari 2000 jenis mineral yang kita ketahui sekarang. Beberapa daripadanya merupakan benda padat dengan ikatan unsur yang sederhana. Contohnya adalah mineral intan yang hanya terdiri dari satu jenis unsur saja yaitu " Karbon ". Garam dapur yang disebut mineral halit, terdiri dari senyawa dua unsur " Natrium " dan " Chlorit " dengan simbol NaCl. Setiap mineral mempunyai susunan unsur-unsur yang tetap dengan perbandingan tertentu. Studi yang mempelajari segala sesuatunya tentang mineral disebut " Mineralogi " , didalamnya juga mencakup pengetahuan tentang " Kristal " , yang merupakan unsur utama dalam susunan mineral. Pengetahuan dan pengenalan mineral secara benar sebaiknya dikuasai terlebih dahulu sebelum mempelajari dasar-dasar geologi atau " Geologi Fisik " , dimana batuan, yang terdiri dari mineral, merupakan topik utama yang akan dibahas. Diatas telah dijelaskan bahwa salah satu syarat utama untuk dapat mengenal jenis-jenis batuan sebagai bahan yang membentuk litosfir ini, adalah dengan cara mengenal mineral-mineral yang membentuk batuan tersebut. Dengan anggapan bahwa pengguna buku ini telah mengenal dan memahami " mineralogi " , maka untuk selanjutnya akan diulas secara garis besar tentang mineral sebagai penyegaran saja. Sifat Fisik Mineral Terdapat dua cara untuk dapat mengenal suatu mineral, yang pertama adalah dengan cara mengenal sifat fisiknya. Yang termasuk dalam sifat fisik mineral adalah 1 bentuk kristalnya, 2 berat jenis, 3 bidang belah, 4 warna, 5 kekerasan, 6 goresan, dan 7 kilap. Adapun cara yang kedua adalah melalui analisa kimiawi atau analisa difraksi sinar X, cara ini pada umumnya sangat mahal dan memakan waktu yang lama.
Batuan sedimen merupakan salah satu jenis batuan yang dihasilkan dari pelapukan batuan beku. Batuan beku yang lapuk atau hancuran batuan kerak bumi akan diangkut berbagai media seperti air, angin maupun es, kemudian diendapkan di tempat lain baik di daratan maupun di laut. Batuan sedimen ini pada awalnya lunak, kemudian mengalami proses pembatuan sehingga menjadi sedimen termasuk dalam kategori batuan sekunder. Hal tersebut disebabkan karena material pembentuknya merupakan hasil dari pelapukan mekanik dan pelapukan kimia batuan yang sudah ada sebelumnya. Terdapat berbagai jenis batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik dan non klastik. Apa saja contoh dari batuan sedimen klastik dan non klastik? Penjelasan lebih lengkapnya adalah sebagai sedimen jenis klastik merupakan batuan yang pembentukannya berasal dari pecahan batuan asal atau pengendapan kembali oleh organisme pengurai baca Batuan Endapan. Batu asalnya dapat berupa batuan sedimen itu sendiri, batuan metamorf atau batuan beku baca Batuan Beku Luar. Fragmen batuan diperoleh dari proses pelapukan batuan baik mekanik maupun kimia yang kemudian mengalami erosi dan terbawa oleh media pembawa menuju suatu cekungan untuk diendapkan. Contoh batuan sedimen klastik yaitu BreksiBatu breksi mempunyai butiran- butiran batuan yang bersifat coarse. Batu ini terbentuk dari proses sedimentasi fragmen- fragmen yang memiliki ukuran antara 2 sampai 256 milimeter. Ukuran tersebut tergolong ke dalam ukuran batuan yang kasar. Fragmen- fragmen batuan ini mempunyai bentuk runcing dan menyudut. Fragmen tersebut berasal dari hasil longsoran yang mengalami itu, fragmen batu breksi juga bisa berasal dari kumpulan fragmen di bagian dasar suatu lereng yang telah mengalami sedimentasi. Campuran dari batu gamping, granit, kuarsit, kuarsa dan rijang bisa menjadi komposisi dari batu breksi. Batu breksi yang berukuran besar bisa diakibatkan oleh pengendapan material yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi baca Dampak Letusan Gunung Berapi. Material tersebut mengendap di sungai atau danau di sekitar lereng gunung konglomerat memiliki struktur yang hampir sama dengan batu breksi. Komposisinya terdiri dari campuran atau sejenis kuarsa, granit, rijang dan lain sebagainya. Ukurannya juga berkisar antara 2 hingga 256 mm. Perbedaan batu konglomerat dengan batu breksi terletak pada bentuk fragmennya. Bentuk batu breksi runcing, sedangkan fragmen batu konglomerat memiliki bentuk agak bulat. Bentuk bulat tersebut akibat dari proses transport yang terjadi pada material- material pasirBatu pasir atau standstone adalah batuan sedimen yang terbentuk dari proses sedimentasi butiran pasir. Butiran- butiran pasir terbawa oleh media pembawanya seperti angin laut, deburan gelombang laut dan aliran sungai. Pasir- pasir tersebut kemudian terkumpul pada suatu tempat. Butiran- butiran batu pasir berukuran antara 0,1 hingga 2 mm. Batu pasir tersusun dari berbagai variasi komposisi. Ada yang tersusun dari kuarsa dan feldspar banyak terdapat di lapisan kulit bumi, ada pula yang memiliki komposisi pecahan batuan sabak, riolit, basalt dan sedikit bijih besi serta pasir mempunyai berbagai jenis warna seperti warna coklat, coklat muda, abu- abu, merah, putih dan kuning. Karena bersifat keras, tahan terhadap cuaca dan mudah dibentuk, batu pasir banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan membuat bangunan dan jalan. Selain itu, batu pasir juga digunakan sebagai batu pengasah untuk menajamkan pisau. Batu pasir dapat dikelompokkan lagi menjadi 3 jenis, yakni graywacke, quartz sandstone dan arkose baca Jenis Jenis Batuan.Batuan Sedimen Non KlastikBatuan sedimen non klastik terdiri atas batuan sedimen kimiawi dan batuan sedimen organis. Batuan sedimen kimiawi terjadi karena proses pengendapan kimiawi, seperti pengendapan dan pengikisan oleh air yang mengandung banyak garam evaporit. Sedangkan batuan sedimen organis terjadi karena aktivitas organisme terutama mikro organisme. Contoh batuan sedimen non klastik yakni Batu baraBatu bara disebut juga dengan coal, merupakan batuan sedimen non klastik yang terbentuk dari hasil kompaksi material organik seperti akar, batang atau daun tumbuhan. Proses pembentukannya terjadi di daerah beriklim tropis dengan air yang mengandung sedikit oksigen seperti daerah rawa- rawa. Bagian- bagian tubuh tumbuhan yang jatuh ke rawa akan lama akan semakin banyak bagian tumbuhan yang mengendap dan terakumulasi. Setelah terkumpul, material- material tersebut akan terkubur oleh material lain sehingga tekanannya bertambah. Tekanan tersebut akan mengeluarkan air lalu mengalami kompaksi dan terbentuklah batu bara. Pada umumnya batu bara berwarna coklat kehitaman dengan tekstur amorf, tebal dan berlapis. Batu ini tersusun dari humus dan karbon dengan pencahan yang berdifat gampingBatu gamping atau batu kapur limestone adalah batuan sedimen non klastik yang tersusun dari mineral utama berupa kalsit CaCO3. Batu ini mempunyai berbagai variasi tekstur. Ada yang bertekstur rapat, oolit atau kristalin, afanatis hingga berbutir kasar. Pembentukan batu gamping diakibatkan adanya proses organisme atau proses anorganik. Pembentukan batu gamping kebanyakan terjadi di laut dangkal yang tenang dan hangat. Kondisi tersebut merupakan kondisi yang baik bagi organisme untuk membentuk cagkang dan organisme bercangkang mati, kalisium karbonat yang terdapat pada cangkang tersebut akan menjadi sumber bahan pembuatan batu gamping. Tidak hanya dari organisme bercangkang, kalsium karbonat juga bisa di dapatkan dari air laut. Batu gamping yang terbentuk dari kalsium karbonat air laut dikategorikan sebagai batuan sedimen kimia, akan tetapi jumlah batu gamping jenis tersebut tidak sebanyak batu gamping yang terbentuk dari cangkang organisme. Ada beberapa jenis batu gamping, diantaranya adalahChalk – Batu gamping ini memiliki tekstur yang halus dan lembut dengan warna abu-abu – Batu gamping jenis tersebut memiliki tekstur kasar yang yang tersusun dari sisa-sisa cangkang – Sesuai dengan namanya, batu gamping fossiliferous memiliki kandungan fosil di – Batu ini merupakan batu gamping padat mempunyai butiran yang halus dengan ukuran yang relatif – Batu gamping oolitic tersusun dari kalsium karbonat jenis “oolites” dengan bulatan kecil yang terbentuk dari hasil presipitasi konsentris kalsium – Batu ini biasanya terbentuk di dalam gua dan menghasilkan kenampakan berupa stalakmit, stalaktit, dan flowstone.
batuan sedimen non klastik adalah