suatubarang atau jasa. S es uatu yang ditawarkan dibagi menjadi empat kategori yaitu : 1. Barang nyata 2. Barang nyata yang disertai jasa 3. Jasa utama yang disertai dengan barang dan jasa tambahan 4. Murni jasa 2.1.2 Price Harga yang ditetapkan untuk suatu produk akan dijadikan dasar penawaran untuk target pasar tertentu.
haanmelakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa. Program pemasaran yang efektif mengkombinasikan elemen bauran pema-saran ke dalam program pemasaran yang terintegrasi yang dirancang untuk men-capai tujuan pemasaran perusahaan dengan melibatkan konsumen dan menyam-paikan value kepada mereka (Kotler & Armstrong, 2018, p. 79) 2.2 Produk
Saluranpemasaran berfungsi untuk melaksanakan tugas pemindahan barang dari produsen ke konsumen. Anggota saluran pemasaran melakukan beberapa fungsi yaitu sebagai berikut: 1. Mengumpulkan informasi tentang pelanggan,pesaing dan kekuatan lain yang ada dalam ligkungan pemasaran. 2.
KLASIFIKASIBARANG INDUSTRI DAN CONTOHNYA. Barang industri merupakan barang-barang yang digunakan atau dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara ataupun konsumen bisnis) untuk keperluan lain selain dikonsumsi secara langsung, diantaranya adalah: a. Untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain yang lalu akan dijual kembali (oleh produsen). b.
Indusrtialmarketing atau pemasaran industri adalah praktik pemasaran bisnis-ke-bisnis yang digunakan untuk mempromosikan barang dan jasa dari satu bisnis atau perusahaan ke bisnis lain.. Pemasaran industri umumnya digunakan di antara produsen, pemasok, OEM (Original equipment manufacturer), pembeli, dll.Berbagai macam strategi digunakan dalam pemasaran industri seperti:
Dá»ch VỄ Há» Trợ Vay Tiá»n Nhanh 1s. 100% found this document useful 1 vote1K views8 pagesDescriptionMasalah- Masalah Untuk Linkungan TI yang BerbedaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote1K views8 pagesPemasaran Barang Konsumsi Dan Barang IndustriJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Dalam artikel sebelumnya kita telah mengetahui klasifikasi dari produk yang berdasarkan berwujud tidaknya produk klik disini. Untuk artikel bagian kedua tentang klasifikasi ini akan membahas tentang klasifikasi barang konsumen. Nah untuk lebih mengetahui dari klasifikasi barang konsumen maka perhatikan penjelasan berikut ini. Selain barang dapat diklasifikasikan menurut daya tahannya, produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumen siapa pembelinya dan juga untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Untuk yang berdasarkan kriteria tersebut maka barang dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu barang konsumen consumerâs goods dan barang industri industrialâs goods. Barang konsumen merupakan barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir rumah tangga dan individu, bukan untuk diperjual belikan kembali bukan untuk berbisnis. Pada umumnya barang konsumen ini dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu convenience goods, shopping goods, specialty goods, dan unsought goods. Dalam pengklasifikasian tersebut berdasarkan kebiasaan konsumen dalam hal berbelanja Berkowitz, et al., 1992, yang dapat dicerminkan melalui aspek aspek berikut a usaha yang dilakukan oleh konsumen untuk sampai dalam hal pembelian, b atribut-atribut yang dipergunakan oleh konsumen dalam melakukan pembelian, c frekuensi pembelian. Untuk mengetahui lebih jelas tentang klasifikasi barang konsumen, maka akan kami jelaskan satu persatu 1. Convenience Goods2. Shopping Goods3. Specialty Goods4. Unsought Goods 1. Convenience Goods Convenience goods adalah barang yang pada umumnya mempunyai frekuensi pembelian yang tinggi dapat dikatakan sering dibeli, barang tersebut dibutuhkan segera oleh konsumen, dan memerlukan usaha yang minimum dalam pembeliannya. Sebagai contoh kebutuhan sehari-hari seperti sabun, pasta gigi, permen, ditergen, baterai, surat kabar, dan rokok. Dalam hal ini convenience goods masih dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga kelompok, yaitu Staples merupakan produk/barang yang dibeli konsumen pembeli secara rutin. Sebagai contohnya adalah sabun, pasta gigi. Impuls good adalah barang-barang yang dibeli tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu ataupun usaha-usaha untuk mencari barang tersebut. Biasanya barang-barang seperti ini tersedia dan dipajang dalam banyak tempat yang tersebar. Kita dapat mengambil contoh adalah permen, dan coklat. Emergency goods merupakan barang yang dibeli oleh konsumen apabila suatu kebutuhan tersebut dirasakan mendesak. Sebagai contoh payung dan jas hujan dirasa sangat dibutuhkan disaat musim hujan. 2. Shopping Goods Shopping goods merupakan barang-barang yang dibeli oleh konsumen dimana dalam proses pembelian dan pemilihannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang ada. Dalam hal ini biasanya konsumen mempunyai kriteria diantaranya harga, kualitas, dan model masing-masing barang. Adapun contohnya seperti peralatan rumah tangga, dan juga pakaian. Dalam shopping goods masih dapat diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis, yaitu Homogeneous shopping goods adalah barang-barang yang dianggap oleh konsumen yang mempunyai kualitas yang hampir sama namun berbeda jauh dalam hal harga. Dengan begitu konsumen akan mencari harga yang termurah dengan cara membandingkan harga di satu toko dengan toko lainnya. Heterogeneous shopping goods merupakan barang-barang yang dianggap oleh konsumen pembeli yang mempunyai aspek karakteristik/ciri-ciri lebih penting dibandingkan dengan aspek harga. Atau boleh dikatakan bahwa konsumen mempersepsikannya berbeda dalam hal kualitas dan atribut. 3. Specialty Goods Specialty goods merupakan barang-barang yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merk yang unik dalam sekelompok konsumen mau melakukan usaha yang lebih untuk dapat membelinya. Biasanya barang-barang seperti ini merupakan barang-barang mewah dengan merk dan model yang spesifik. Sebagai contoh adalah mobil lamborghini, pakaian dengan perancang terkenal, dan masih banyak lagi barang-barang mewah lainnya. 4. Unsought Goods Unsought goods adalah barang-barang yang belum dikenal ataupun belum diketahui oleh konsumen pembeli ataupun sudah diketahui oleh konsumen namun belum terpikirkan oleh konsumen untuk membelinya. Adapun klasifikasi dari Unsought goods, yaitu Regularly unsought products barang-barang yang sebetulnya sudah ada tersedia dan diketahui oleh konsumen, akan tetapi belum terpikirkan untuk membelinya. Sebagai contohnya adalah batu nisan, asuransi jiwa, dan juga tanah kuburan. New unsought products merupakan barang-barang yang benar-benar baru dan belum diketahui oleh konsumen. Biasanya barang ini merupakan hasil dan pengembangan produk baru, sehingga belum banyak konsumen yang mengetahuinya. Namun suatu perusahaan hendaknya mengetahui bahwa kriteria suatu produk termasuk jenis yang mana, itu semua tergantung suatu individunya. Misalkan saja individu A menganggap tv sebagai shopping goods, sehingga apabila ia membeli tv ia akan mendatangi beberapa toko sebelum akan membeli tv merk apa. Namun untuk individu B mungkin menganggap tv sebagai specialty good dan hanya mau membeli tv dengan merk sony. Seiring berubahnya waktu dan juga semakin lamanya suatu barang tersedia di pasar klasifikasi barang terhadap suatu barang konsumen dapat berubah. Demikianlah artikel lanjutan dari kami tentang klasifikasi barang menurut konsumennya. Didalam artikel tersebut dijelaskan mengenai barang konsumen, untuk barang industri akan dibahas pada artikel lainnya. Terimakasih telah membaca artikel kami yang berjudul klasifikasi barang menurut barang konsumen. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang membacanya, dan dapat menambah wawasan anda. Post Views 15,935
Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alatâalat itu membentuk suatu bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran menurut Mc Carthy dalam Kotler 2000 mengklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas yang disebut 4P Empat P, yaitu Produk product, Harga price, tempat place, dan Promosi promotion. 1. Produk Product Menurut Philip Kotler 2002, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produkâproduk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi dan gagasan. Pemasar biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik produk daya tahan, wujud, dan penggunaan konsumen atau industri. Tiap jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai. Klasifikasi produk tersebut antara lain 1. Daya Tahan dan Keberwujudan Produk dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok menurut daya tahan dan wujudnya a Barang yang tidak tahan lama nondurable goods barang yang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberepa kali penggunaan. b Barang tahan lama durable goods barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya dapat digunakan berkali-kali. c Jasa services jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah habis. 2. Klasifikasi Barang Konsumen Banyaknya barang yang dibeli konsumen dapat diklasifikasikan kebiasaan belanja konsumen sebagai berikut a Barang convenience adalah barangâbarang yang biasanya sering dibeli konsumen, segera dan dengan usaha yang minimum. b Barang Shopping adalah barang-barang yang karakteristiknya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan pembelian. c Barang khusus speciality goods adalah barangâbarang dengan karakteristik unik dan identifikasi merek dimana untuk memperoleh barang-barang itu sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. b Barang Unsought adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau diketahui namun secara normal konsumen tidak berpikir untuk membelinya 3. Klasifikasi Barang Industri Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan cara barang memasuki proses produksi dan harga relatifnya. Kita dapat membedakan tiga kelompok barang industri sebagai berikut a Bahan baku dan suku cadang materials and parts adalah barang-barang yang sepenuhmya memasuki produk yang dihasilkan. b Barang modal capital goods adalah barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan dan pengelolaan produk akhir. c Perlengkapan dan jasa bisnis adalah barang dan jasa tidak tahan lama yang membantu pengembangan dan pengelolaan produk akhir. 2. Harga Price Dalam memasarkan produknya, perusahaan harus menetapkan harga yang sesuai dengan tujuan pemasaran perusahaan dan tidak merugikan perusahaan itu sendiri. Harga menurut Lamb, Hair, Mc Daniel 2001 adalah sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang maupun jasa. Harga khususnya merupakan pertukaran uang bagi barang atau jasa juga pengorbanan waktu karena menunggu untuk memperoleh barang atau jasa. Harga dapat berhubungan dengan segala sesuatu dengan nilai presepsi percieved value, tidak hanya uang. Philip Kotler 2002 mengatakan bahwa perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga yaitu sebagai berikut a. Memilih tujuan penetapan harga Perusahaan harus memutuskan dimana ia ingin memposisikan tawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah untuk menetapkan harga. b. Menentukan permintaan Tiap harga yang dikenakan perusahaan akan mnenghasilkan level permintaan yang berbeda-beda dan karena itu akan memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap tujuan pemasaran. c. Memperkirakan biaya Permintaan menetukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan atas produknya. Dan biaya perusahaan menentukan batas terendahnya. d. Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing Dalam rentang kemungkinan harga yang ditentukan oleh permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya pesaing, harga pesaing dan kemungkinan reaksi harga oleh pesaing. e. Memilih metode penetapan harga Terdapat enam metode penetapan harga sebagai berikut penetapan harga markup mark-up pricing, penetapan harga asaran pengembalian target-return pricing, penetapan harga sesuai harga berlaku going- rate pricing, dan penetapan harga penawaran tertutup sealed-bid pricing. f. Memilih harga akhir Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor tambahan, termasuk penetapan harga psikologis, pengaruh elemen bauran pemasaran lain terhadap harga, kebijakan penetapan harga perusahaan, dan dampak dari harga terhadap pihak-pihak lain. 3. Tempat Place Alat bauran pemasaran yang penting lainnya ialah tempat distribusi. Philip Kotler 2002 menyatakan bahwa tempat distribusi adalah termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih tempat yaitu saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan pasar, lokasi, persediaan dan transportasi. Sebagian besar produsen tidak langsung menjual langsung menjual barang mereka kepada pemakai akhir. Diantara produsen dan pemakai terdapat saluran pemasaran, sekumpulan perantara pemasaran yang melakukan berbagai fungsi dan menyandang berbagai nama. Beberapa perantara seperti pedagang besar, membeli, mengambil alih hak dan menjual kembali barang dagangan itu, mereka disebut pedagang merchants. Selain itu ada seperti pialang, perwakilan pemanufaktur, dan agen penjualan, mencari pelanggan yang dapat bernegosiasi atas nama produsen tetapi tidak memiliki hak atas barang itu, mereka disebut agen. Adapun fasilitator yaitu berfungsi sebagai membentu proses distribusi namun tidak memiliki hak atas barang, tidak menegosiasikan pembeli ataupun penjualan. Kotler, 2002. 4. Promosi Promotion Promosi adalah alat bauran pemasaran yang meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya ke pasar sasaran. Kotler, 2002. Bauran promosi tersebut menurut Philip Kotler 2002 antara lain adalah sebagai berikut a. Periklanan yaitu semua bentuk penyajan dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan perusahaan atau sponsor tertentu b. Promosi penjualan yaitu berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. c. Hubungan masyarakat dan publisitas yaitu berbagai program untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya. d. Penjualan pribadi yaitu interaksi lansung dengan satu calon pembeli atau lebih e. Pemasaran langsung yaitu penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung lainnya untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu. Konsep Segmentasi, Target, dan Posisi Pasar 1. Segmentasi Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya keinginan, kemampuan keuangan lokasi, sikap pembelian dan praktek-praktek pembeliannya. Tidak ada cara tunggal dalam melakukan segmentasi pasar. Manajemen dapat melakukan pengkombinasian dari beberapa variable untuk mendapatkan suatu cara paling pas dalam segmentasi pasarnya. Umar 2000 Beberapa variable utama untuk mesegmentasi pasarnya adalah a. Komponen Geografis, seperti komponen bangsa, negara, provinsi dan kabupaten atau kotamadya. b. Komponen Demografis, seperti usia dan tahap daur hidup, jenis kelamin dan pendapatan. c. Komponen Psikografis, seperti kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian. d. Komponen Perilaku, seperti kesempatan, manfaat yang dicari, status pengguna, tingkat penggunaan, status esetiaan, tahap kesiapan pembeli,dan sikap.
Pemasaran Peran pemasaran dalam sebuah perusahaan begitu penting, karena lewat pemasaran akan menentukan maju atau tidaknya suatu perusahaan. Bahkan di kebanyakan perusahaan skala nasional maupun internasional, biaya pemasaran lebih tinggi bila dibadingkan dengan biaya produksi produk. Umumnya pemasaran memiliki divisi tersendiri dalam suatu perusahaan dan merupakan lini terdepan dalam mengenalkan produk maupun jasa kepada target konsumen. Pengertian PemasaranDefenisi Pemasaran Menurut Para AhliKonsep Pemasaran Pengertian Bauran Pemasaran Produk ProductHarga PricePromosi PromotionTempat Place Pengertian Pemasaran Banyak para ahli memberikan defenisi tentang pemasaran, dari berbagai pendapat yang diberikan terdapat beberapa perbedaan, adanya perbedaan ini dikarenakan di tinjau dari segi pemasaran yang berbeda. Akan tetapi memiliki tujuan yang sama yakni memetingkan kepuasan pelanggannya. Defenisi Pemasaran Menurut Para Ahli Menurut Kotler dan Keller 2009 5 Pengertian pemasaran adalah; sebuah peroses kemasyarakatan dimana individu & kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan & inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk & jasa yang bernilai dengan orang lain. American Marketing Association AMA Pemasaran merupakan suatu fungsi organisasi & serangkaian proses guna menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada para pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi & pemangku kepentingannya. Dari kedua pengertian diatas, terdapat beberapa komponen yang saling berhubungan. Yakni terdapat dua pihak yang saling berinteraksi, serta terdapat suatu kebutuhan yang diperlukan masing-masing pihak. Dalam proses pemenuhan kebutuhan tersebut, terdapat pihak produsen yang menciptakan suatu pemenuhan kebutuhan berupa barang maupun jasa selanjutnya ditawarkan kepada pihak lain yang disebut sebagai konsumen. Ruang lingkup pemasaran tidak hanya konsep yang melibatkan proses jual-beli saja, melainkan dalam suatu pemasaran membahas tentang konsep inti pemasaran. Konsep Pemasaran Konsep inti pemasaran meliputi Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan Kebutuhan merupakan syarat hidup mendasar setiap manusia. Misalnya orang membutuhkan udara, makanan, air, maupun tempat tinggal untuk bertahan hidup. Semua kebutuhan tersebut akan menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Terdapat lima tipe kebutuhan manusia; Kebutuhan yang dinyatakan pelanggan membutuhkan sebuah mobil yang murah Kebutuhan yang sebenarnya pelanggan membutuhkan sebuah sebuah mobil dengan biaya operasionalnya, bukan harga awalnya, murah Kebutuhan yang tidak dinyatakan pelanggan mengharapkan pelayanan yang baik dari dealer mobil Kebutuhan kesenangan Konsumen menginginkan agar dealer mobil juga menyematkan sistem navigasi GPS ke dalam paket Kebutuhan rahasia Pelanggan menginginkan agar temannya memandang dirinya sebagai pelanggan yang cerdas. Pasar Sasaran, Positioning & Segmentasi Biasanya seorang pemasar akan sulit untuk memuaskan seluruh pelanggan dalam suatu pasar. Oleh karenanya, pemasar memulai dengan membagi pasar tersebut ke dalam berbagai segmen-segmen. Selanjutnya mereka melakukan proses identifikasi dan membuat profil dari kelompok-kelompok pembeli yang berbeda, yang mungkin lebih menyukai atau menginginkan bauran produk dan jasa yang beragam, dengan cara meneliti perbedaan demografis, psikografis dan perilaku konsumen atau calon pembeli. Setelah melakukan identifikasi segmen pasar, selanjutnya seorang pemasar memutuskan segmen mana yang memberikan peluang lebih besar, dan segmen tersebut akan menjadi pasar sasasaran sasaran pasar. Penawaran & Merk Dalam memenuhi kebutuhan, perusahaan menawarkan proposisi nilai value propositon, yakni serangkaian keuntungan yang mereka tawarkan kepada pelanggan guna memenuhi kebuthan pelanggan. Merk Brand merupakan suatu penawaran dari sumber yang diketahui. Nilai dan Kepuasan Nilai mencerminkan sebuah manfaat, baik yang memiliki wujud maupun yang tidak memiliki wujud, dan biaya yang dipersepsikan oleh pelanggan. Nilai merupakan kombinasi antara kualitas, pelayanan, dan harga qsp, yang biasa disebut sebagai âtiga elemen pelangganâ. Kepuasan akan mencerminkan penilaian seseorang mengenai kinerja produk anggapannya atau hasil dalam kaitannya dengan ekspektasi. Bila kinerja produk tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi, maka pelanggan tersebut merasa tidak puas dan kecewa. Sebaliknya bila kinerja produk tersebut sesuai dengan ekspektasi, maka pelanggan akan merasa puas. Dan bila kinerja produk melebih ekspektasi, maka pelanggan akan merasa lebih senang. Saluran Pemasaran Guna mencapai sasaran pasar, maka seorang pemasar hendakanya menggunakan tiga jenis saluran pemasaran, yaitu saluran komunikasi, saluran distribusi dn saluran layanan. Rantai pasokan Rantai pasokan atau suply chain merupakan saluran yang lebih panjang yang membentang dari bahan mentah sampai dengan komponen produk akhir yang di hantarkan ke konsumen akhir. Persaingan Ruang lingkup persaingan mencakup semua penawaran dan produk substitusi yang ditawarkan pesaing, baik yang aktual maupun yang potensial, yang memungkinkan untuk dipertimbangkan oleh seorang calon pembeli. Lingkungan pemasaran Lingkungan pemasaran meliputi lingkungan tugas dan lingkungan luas. Lingkungan tugas mencakup para pelaku yang terlibat dalam produksi, distribusi, & promosi penawaran. Termasuk di dalamnya adalah perusahaan, pemasok, distributor, dealer, dan pelanggan sasaran. Sementara untuk lingkungan luas mencakup enam komponen, yakni; lingkungan demografis, ekonomi, fisik, teknologi, politik-hukum, dan lingkungan sosial budaya. Guna mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan, selalu dibutuhkan manajemen yang baik, begitu juga dalam pelaksanaan pemasaraan yang dilakukan oleh perusahaan dibutuhkan manajemen pemasaran yang baik. Menurut Kotler dan Keller 20095 Manajemen pemasaran adalah sebagai seni & ilmu dalam meraih pasar sasaran, dan mempertahankan serta menumbuhkan pelanggan dengan cara menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Bauran Pemasaran Pengertian Bauran Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong bauran pemasaran marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan secara terus menerus guna mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran. Umumnya perusahaan tidak hanya mementingkan kombinasi yang terbaik saja, akan tetapi harus mengkoordinir berbagai macam elemen dari bauran pemasaran guna melaksanakan program pemasaran secara efektif. Komponen bauran pemasaran meliputi, produk product, harga price, promosi promotion, dan tempat place. Komponen Bauran pemasaran Produk Product Produk yang dimaksud adalah kombinasi antara barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Dalam sebuh bauran pemasaran, produk merupakan salah satu unsur penting karena melalui produk dapat mempengaruhi unsur pemasaran lainnya. Oleh karenanya, dalam perencanaan penawaran produk, pemasar harus memperhatikan manfaat yang didapatkan konsumen dalam mengkonsumsi produk tersebut. Menurut Kotler 2005 72, pemasar dapat mengklasifikasi produk berdasarkan ciri-ciirinya seperti, daya tahan, wujud, & penggunaan. Klasifikasi produk tersebut meliputi; Produk konsumen Jenis produk yang di inginkan konsumen di klasifikasikan berrdasarkan kebiasaan dalam berbelanja. Barang mudah convenience goods adalah barang yang biasa dibeli konsumen secara cepat dan dapat diperoleh dengan mudah. Barang toko shopping goods merupakan barang yang biasanya dibandingkan konsumen berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, gaya dalam proses pemilihan & pembelian. Barang khusus speciality merupakan barang yang memiliki ciri-ciri atau identifikasi merk yang unik, dan karena itulah banyak konsumen yang melakukan pembelian yang khusus. Barang yang tidak di cari unsought goods merupakan barang â barang yang tidak diketahui konsumen atau konsumen tidak terpikir untuk melakukan pembelian. Produk Industri Produk atau barang-barang ini biasanya dikelompokkan berdasarkan bagaimana cara barang tersebut memasuki proses produksi serta tingkat harga barang. Produk ini dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu, bahan baku dan suku cadang, barang modal dan pasokan layanan bisnis. Produk Jasa Merupakan produk yang bersifat intangible. Harga Price Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan produk dan jasa tersebut. Penentuan harga memiliki pengaruh yang cukup besar pada pendapatan & laba bersih yang di inginkan perusahaan. Harga pada suatu produk dan jasa juga faktor penentu utama dalam permintaan pasar. Harga juga mempengaruhi posisi dalam persaingan perusahaan di pasar. Promosi Promotion Promosi merupakan kegiatan memperkenalkan suatu produk kepada calon konsumen, meyakinkan, dan mengingatkan kembali tentang manfaat kepada konsumen dengan harapan agar mereka tertarik untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Menurut Kotler dan Armstrong defenisi promosi adalah aktifitas menyampaikan manfaat produk atau jasa dan membujuk pelanggan untuk membeli. Tujuan Promosi Sebagai media dalam penyampaian informasi Kegiatan promosi merupakan langkah yang efektif dalam menyampaikan informasi mengenai suatu produk perusahaan sehingga para pemasar mencoba untuk menempatkannya dimana saja konsumen dapat ditemukan dengan mudah. Untuk mempromosikan produk Merupakan langkah untuk memantafkan citra produk tertentu kedalam pemikiran konsumen Nilai tambah Mengendalikan jumlah/volume penjualan Tempat Place Menurut Kotler dan Armstrong yang dimaksud tempat adalah kegiatan â kegiatan perusahaan yang membuat produk & jasa tersedia untuk pelanggan sasaran. Salah satu fungsi dari pemasaran adalah menciptakan arus & saluran distribusi suatu barang dan jasa menuju sasaran pemasarannya yang telah ditentukan berdasarkan segmentasi pasar yang telah di teliti. Dalam proses pendistribusian barang maupun jasa harus memperhatikan perbedaan letak, tempat atau daerah, jarak dan motivasi antara produsen dan konsumen Lihat juga pengertian pemasaran, pengertian bauran pemasaran, jenis jenis pemasaran, pemsaran menurut ahli, konsep pemasaran,
KLASIFIKASI BARANG KONSUMEN Selain berdasarkan daya tahannya, produk umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang konsumen consumerâs goods dan barang industri industrialâs goods. Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri individu dan rumah tangga, bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu convenience goods, shopping goods, specialty goods, dan unsought goods. Klasifikasi ini didasarkan pada kebiasaan konsumen dalam berbelanja, yang dicerminkan dalam tiga aspek berikut a usaha yang dilakukan konsumen untuk sampai pada suatu keputusan pembelian, b atribut-atribut yang digunakan konsumen dalam pembelian, dan c frekuensi pembelian. 1. Convenience Goods Convenience goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi sering dibeli, dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum sangat kecil dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya antara lain rokok, sabun, pasta gigi, baterai, permen, dan surat kabar. Convenience goods sendiri masih dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu staples, impulse goods, dan emergency goods. a. Staples adalah barang yang dibeli konsumen secara regular atau rutin, misalnya sabun mandi dan pasta gigi. b. Impulse goods merupakan barang yang dibeli tanpa perencanaan terlebih dahulu ataupun usaha-usaha mencarinya. Biasanya impulse goods tersedia dan dipajang di banyak tempat yang tersebar, sehingga konsumen tidak perlu repot-repot mencarinya. Contohnya permen, coklat, majalah. Biasanya impulse goods dipajang di dekat kasir atau tempat strategis di supermarket. c. Emergency goods adalah barang yang dibeli bila suatu kebutuhan dirasa konsumen sangat mendesak, misalnya payung dan jas hujan di musim hujan. 2. Shopping Goods Shopping goods adalah barang barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen di antara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas, dan model masing-masing barang. Contohnya alat alat rumah tangga, pakaian, dan furniture. Shopping goods terdiri atas dua jenis, yaitu homogeneous shopping goods dan heterogeneous shopping goods. a. Homogeneous shopping goods merupakan barang-barang yang oleh konsumen dianggap serupa dalam hal kualitas tetapi cukup berbeda dalam harga. Dengan demikian konsumen berusaha mencari harga yang termurah dengan cara membandingkan harga di satu toko dengan toko lainnya. Contohnya adalah tape recorder, TV dan mesin cuci. b. Heterogeneous shopping goods adalah barang-barang yang aspek karakteristik atau ciri-cirinya features dianggap lebih penting oleh konsumen daripada aspek harganya. Dengan kata lain, konsumen rnempersepsikannya berbeda dalam hal kualitas dan atribut. Contohnya perlengkapan rumah tangga, mebel, dan pakaian. 3. Specially Goods Specialty goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan/atau identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya jenis barang specialty terdiri atas barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik, seperti mobil Lamborghini, pakaian yang dirancang oleh perancang terkenal misalnya oleh Christian Dior dan Versace, kamera Nikon, dan lain lain. 4. Unsought Goods Unsouqht goods merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Ada dua jenis unsouqht goods, yaitu regularly unsought goods dan now unsought goods. a. Regularly unsought products adalah barang-barang yang sebetulnya sudah ada dan diketahui konsumen, tetapi tidak terpikirkan untuk membelinya. Contohnya ensiklopedia, asuransi jiwa, batu nisan, tanah kuburan. b. New unsought products adalah barang yang benar-benar baru dan sama sekali belum diketahui konsumen. Jenis barang ini merupakan hasil inovasi dan pengembangan produk baru, sehingga belum banyak konsumen yang mengetahuinya. Setiap perusahaan perlu memahami bahwa kriteria suatu produk termasuk jenis yang mana, tergantung pada masing-masing individu. Anda mungkin menganggap TV sebagai shopping good, sehingga untuk membeli TV ia akan mendatangi beberapa took sebelum memutuskan untuk membeli TV merek apa. Akan tetapi, bagi seseorang mungkin TV merupakan specialty good dan ia hanya mau memberi TV Sony. Klasifikasi produk terhadap suatu barang konsumen dapat berubah seiring dengan semakin lamanya suatu barang tersedia di pasar. Sebagai contoh, pada waktu pertama kali diperkenalkan, tape recorder Sony merupakan barang specialty. Saat ini dengan semakin banyaknya merek-merek lainnya, tape recorder sudah merupakan shopping good bagi berbagai kelompok masyarakat.
bauran pemasaran klasifikasi barang konsumen dan barang industri