Datadi Polda Lampung menunjukkan, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Utara dan Kota Bandarlampung merupakan tiga daerah paling rawanbegal. Sedangkan, menurut Direktur Kriminal Umum Polda Lampung, Kombes Pol Purwo Cahyoko, mengatakan untuk di wilayah Kabupaten Lampung Timur yang paling rawan begal yakni di daerah Jabung dan melinting. KapolsekWaway Karya, AKP Catur Hendro mengatakan bahwa kedua Lampung(Bidiktipikor.com)-kapolda lampung Irjen Pol. Hendro Sugiatno mengatakan masyarakat jangan takut melawan begal.Kepolisian tak akan memeroses warga yang membela diri dan mempertahankan barangnya. "Saya akan beri penghargaan warga yang dapat melumpuhkan begal," katanya, Sabtu (16/4/2022). PoldaMetro Jaya Ringkus Dua Begal Sadis Robby - HUKUM & KRIMINAL - 922 Dilihat Jakarta - Sub Direktorat Reserse Mobil (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya membekuk dua begal sadis, setelah aksinya saat merampas motor di Bintara, Bekasi Barat, terekam televisi sirkuit tertutup (CCTV) dan viral di media sosial. WakapoldaLampung Brigjen Subiyanto saat memimpin apel bersama, Kamis, 7 Juli 2022 di Mapolda Lampung, Kotabaru. (Foto:Lampost/Sukisno) Bandar Lampung (Lampost.co)-- Polda Lampung meminta masyarakat dan pers menjauhkan kata begal. Kata begal tidak ada dalam kamus bahasa Indonesia maupun Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Metro- Tim gabungan Tekab 308 Presisi Sat Reskrim Polres Metro dan Polsek Metro Barat menangkap pelaku pencurian dengan kekerasan curas atau begal yang sempat buron sejak awal Februari 2022 lalu. Penangkapan pelaku pencurian dengan kekerasan oleh jajaran Polres Metro, Polda Lampung dilakukan di kos Rusunawa Jalan Ki Hajar Dewantara Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, Lampung. Kasat Reskrim Polres Metro, Polda Lampung, Iptu Mangara Panjaitan mengatakan pelaku ditangkap pada hari Sabtu tanggal 18 Februari 2023 sekitar pukul WIB. Penangkapan tersebut dilakukan setelah Tim Tekab 308 Presisi Sat Reskrim Polres Metro dan Polsek Metro Barat melakukan serangkaian penyelidikan. Penangkapan tersebut berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP / B / 03 / II / 2022 / SPKT / Sek Barat / Res Metro / Polda lampung, tanggal 06 Februari 2022. Baca juga DPRD Minta Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Metro Lampung Berkompeten “Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, kami Tim Tekab 308 Presisi Sat Reskrim Polres Metro dan Polsek Metro Barat melakukan penangkapan pelaku curas tersebut di salah satu kosan Rusunawa Jalan Ki Hajar Dewantara Kel. Iringmulyo Kec. Metro Timur,” ucap Kasat Reskrim. Ia mengatakan, pelaku berinisial KA 22 yang merupakan warga di Jalan Sutan Syahrir Kelurahan Tejo Agung Kecamatan Metro Timur. Saat melakukan penangkapan, Tim Tekab 308 Presisi Sat Reskrim Polres Metro dan Polsek Metro Barat juga telah mengamankan 1 unit sepeda motor merek Honda satria FU warna biru putih milik pelapor. Kasat Reskrim juga menyampaikan bahwa pelaku ditangkap lantaran melakukan curas di depan Kantor Pengadilan Kota Metro Jalan Sutan Syahrir Kel. Mulyojati Kec. Metro Barat Kota Metro. Pencurian dengan kekerasan tersebut dilakukan pelaku pada hari Minggu tanggal 06 Februari 2022, sekira pukul WIB. Kasat menjelaskan, pencurian tersebut dilakukan pelaku ketika korban bersama temannya sedang memperbaiki kendaraan motornya. “Pada hari Minggu tanggal 06 Februari 2022, sekira Wib pelapor korban bersama temannya saksi yang sedang berbenah kendaraan motornya di depan Kantor Pengadilan Kota Metro Jalan Sutan Syahrir Kel. Mulyojati Kec. Metro Barat Kota Metro," kata Kasat. "Kemudian datang seorang laki-laki bersama perempuan menghampiri pelapor dan temannya yang langsung marah-marah kepada pelapor, akibatnya pelapor lari meninggalkan motornya dan masuk ke dalam kantor Pengadilan Negeri Metro dengan cara memanjat pagar kantor,” jelasnya Saat korban kembali ke lokasi tempat motornya ditinggalkan, korban tidak menemukan kendaraan motornya. Baca juga Pria Asal Metro Lampung Nekat Akhiri Hidup, Frustrasi Sakit Berkepanjangan “Setelah pelapor kembali ketempat kejadian, pelapor melihat saksi dan sepeda motor milik pelapor sudah tidak ada berikut terlapor pelaku," bebernya. Atas kejadian tersebut pelapor mengalami kerugian unit sepeda motor merek Honda satria FU wama biru putih seharga Rp. Saat ini pelaku berikut barang bukti sudah diamankan di Mako Polres Metro, Polda Lampung guna penyidikan lebih lanjut. Pelaku terancam pasal 365 KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan Curas dan diganjar hukuman paling lama 9 tahun penjara. Humam Ghiffary Jakarta - Begal sepeda motor ternyata memiliki sejarah panjang di Provinsi Lampung. Menurut kepolisian, fenomena itu telah terjadi sejak kurun 20 tahun lalu."Sejak 20-an tahun lalu, memang banyak begal di Lampung. Mereka pembegal lari ke Lampung, karena ngumpet atau jadi tempat persembunyian mereka," kata Kepala Biro Operasi Polda Lampung, Kombes Suhaimin Zainudin di kantornya di Bandar Lampung, Rabu 1/9/2015.Sahimin mengatakan, sejumlah wilayah di Lampung dijadikan tempat persembunyian para pembegal. Bahkan, dia tak menampik Lampung dikenal dengan sebutan sarang begal. Dia menyebutkan, salah satunya adalah Desa Negeri Ratu, Kecamatan Muara Sungai, Lampung Utara. Ditambahkannya, kerja keras kepolisian membuahkan hasil. Setidaknya kondisi saat ini jauh lebih aman di banding beberapa tahun lalu."Sebagian besar sudah kita ungkap jaringannya," itu, Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih mengatakan, kondisi di daerah itu sudah berangsur kondusif sejak 5 tahun ke belakang."Saya tahunya istilah begal itu di Lampung Utara itu. Dan di Lampung Utara sejak tahun 2010 langsung dipimpin AKBP Helmi Santika itu langsung sampai sekarang aman kondisinya. Nggak terlalu seperti dahulu sangat mencekam ya," kata begitu, lanjut Sulis, tindak kejahatan begal motor masih bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Pihak kepolisian pun terus meningkatkan patroli keamanan. Lalu, apa penyebab Lampung jadi marak begal motor?"Kita mengimbau warga kalau malam hari tidak ada lampu penerangan hindari, jangan sendiri. Kan gtu lho. Di sini kan penerangannya jalan masih kurang, terus di kampung-kampung jalan masih gelap itu membuat bisa terjadi begal," Begal Lampung juga tak segan-segan melukai bahkan membunuh korbannya. Selain faktor penerangan, penggunaan narkoba ditengarai juga menjadi salah satu penyebabnya."Kalau mereka bisa membunuh kan otomatis bisa gunakan narkoba. Kalau orang emosional tidak bisa ditahan kan kadang-kadang setelah diperiksa urinenya positif. Kan gitu. Ada yang terlibat narkoba terus membunuh seenaknya terbanyak indikasi di situ," ujarnya. idh/imk Hmm, supaya tidak menimbulkan salah paham dan persepsi yang tendensius, simak dulu nih alasan kenapa banyak orang Lampung jadi begal. Kamu mungkin bertanya-tanya kenapa banyak orang Lampung jadi begal. Rupanya ada alasan yang melatarbelakanginya, lo. Simak selengkapnya di sini! Bagi kamu yang memilih mudik melalui jalan darat ke Sumatra, pastinya sering mendengar kisah seram melewati Lampung. Biasanya, mereka yang mudik dengan mobil pribadi memilih konvoi dan juga melakukan perjalanan pada siang hari. Mereka tidak pernah melewati kawasan ini pada malam hari, kalaupun iya kendaraan dipacu kencang dan menabrak penjahat yang menghalangi. Selain itu, ada kisah lain terkait beberapa daerah di Lampung yang identik dengan aksi kejahatan. Atau rumor sebuah desa yang mayoritas penduduknya adalah penjahat atau begal yang biasa beroperasi di kota besar seperti Jakarta. Melansir dari berikut ini sejumlah alasan kenapa banyak orang Lampung jadi begal. Simak ulasan lengkapnya bersama berikut ini. Sumber Liputan6 Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Lampung Ajun Komisaris Besar, Sulistyaningsih mengungkapkan penyebab wilayahnya menjadi sarang begal. 1. Kondisi Lampung Masih Sepi Kondisi di Lampung memang sepi, meski demikian kepadatan penduduknya terus berkembang setiap tahun. Perlu diketahui, berdasarkan hasil sensus penduduk 2020, kota Bandar Lampung memiliki luas daratan 169,21 km² yang terbagi dalam 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan. Populasi penduduknya mencapai sekitar jiwa saja. Jumlah penduduk yang banyak. “Sehingga menjadi sarang untuk melakukan aksi kejahatan, termasuk begal,” kata Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih pada 2015 silam. 2. Minimnya Penerangan Umum Selain itu, kondisi penerangan umum yang masih minim menjadi alasan kenapa banyak orang lampung jadi begal. Situasi ini dianggap menguntungkan karena tidak bisa dilihat orang lain dan gelap. Para begal pun semakin leluasa menjarah barang milik korbannya tanpa harus takut dikejar massa. 3. Dampak Penggunaan Narkoba Alasan lain kenapa banyak orang lampung jadi begal adalah masalah narkoba. Sulis menyebutkan daerah yang rawan narkoba dan begal berasal dari Lampung Utara. “Ketidakstabilan emosional pengguna narkoba memicu kejahatan, hingga pembunuhan,” ujarnya. Kendati demikian, aksi kejahatan kini semakin masif terjadi di sejumlah kota besar di Indonesia lainnya, tidak hanya di Lampung. Beberapa pelakunya juga semakin berkembang dan berasal dari berbagai wilayah, tidak identik dengan satu daerah saja. Pastinya, agar tidak ada salah paham dan tudingan yang tendensius mengarah ke salah satu suku, kelompok, dan lainnya. Itulah informasi terkait alasan diklaimnya kenapa banyak orang Lampung jadi begal. Semoga bermanfaat, ya. Temukan artikel menarik lainnya hanya di Sedang mencari properti di Cimahi, Perumahan Leuwi Gajah Residence bisa jadi pilihan menarik, lo. Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena serta selalu AdaBuatKamu. Tidak berniat untuk menjelakkan satu daerah, thread ini saya buat berdasarkan materi dari website penyedia berita nasional - Diharapan kepada Seluruh Rakyat Republik Indonesia untuk Waspada dan Siaga. Mampir juga ke thread video pelaku begal di bakar hidup-hidup Begal dibakar Sumber Judul Thread and sis sekalian, seperti yang kita ketahui bahwa pelaku begal sangatlah berbahaya dan keterlaluan, melancarkan aksi yang brutal, bukan hanya materi yang menjadi incarannya namun juga nyawa manusia, masyarakat dibuat resah dan tidak nyaman keluar malam, karena takut begal menghadang mereka, miris dan sangat biadab, padahal bangsa Indonesia dahulu terkenal keramah tamahannya, namun apa yang terjadi sekarang sangatlah bertolak belakang oleh karena itu apapun itu yang berbau kriminal atau kejahatan haruslah diantisipsi secepatnya, melalu situs berita yang diambil dari bahwasannya Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, mengatakan telah menyiapkan pasukan khusus untuk menyerbu tempat persembunyian para pelaku begal motor yang bermarkas di Lampung. Pasukan yang dibentuk langsung oleh Unggung dilakukan lantaran kelompok begal di kampung halamannya sangatlah kuat. Sebab, hampir seluruh warga di kampung itu berprofesi sebagai begal motor. Unggung menjelaskan, di kampung halamannya, pelaku selalu dilindungi oleh warga setempat. Tak hanya itu, di sana, mereka juga membekali diri dengan senjata api. Setiap kali digerebek, lanjut Unggung, para pelaku selalu melakukan perlawanan. Untuk memberantas ini, dia juga sudah berkoordinasi dengan Kapolda Lampung. Melalui Kapolda Lampung supaya tim pemburu begal dari Polda Metro Jaya dibantu Brimob saat menggerebek ke lokasi kampung tempat para begal bersembunyi,” katanya. Sebelumnya, Unggung menjelaskan, ada tiga kawasan di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang menjadi santapan para pelaku begal motor, di antaranya, Tangerang, Depok dan Bekasi. Para pelaku juga tak segan-segan melukai korban jika melawan. Semoga info ini bermanfaat. Sumber Tebing yang berada di Kecamatan Mlinting dan Negara Bathin yang berada di Kecamatan Jabung merupakan sebuah desa terpencil yang Tidak bisa diakses oleh kendaraan roda empat, hanya kendaraan roda dua yang bisa menempuh jalur kedua desa tersebut. Dari Bandar Lampung, dua desa itu bisa dijangkau dengan waktu tempuh sekitar empat jam perjalanan sepeda motor. Pamor Desa Tebing dan Negara Bathin menjadi terkenal karena aparat kepolisian sering datang ke tempat ini untuk mencari komplotan begal. Berkali-kali pula Unit Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Daerah Lampung menangkap pembegal di sana. Petugas menyita amunisi dan senjata api dari warga desa ini. Kepala Desa Tebing, Bukhori, menolak jika dikatakan desanya dicap sebagai kampung begal. Walaupun, ia mengakui, sebagian kecil warganya memang pernah terlibat dalam tindak kejahatan tersebut. “Ada yang menjadi begal, tapi itu hanya 10 persen,” katanya. Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, mengatakan telah menyiapkan pasukan khusus untuk menyerbu tempat persembunyian para pelaku begal motor yang bermarkas di Lampung. "Kami akan kerahkan pasukan tempur untuk membantu menggerebek mereka begal" kata Unggung Sumber Tempo & OkezoneQuoteModus Baru, Begal Depok Jerat Korban dengan TaliPolisi tunjukkan benang yang melintang sebatas leher di jalan Juanda, saat razia begal beberapa waktu lalu, di Mapolresta Depok, 12 Februari 2015. Pelaku begal gunakan modus baru dengan benang pancing untuk membegal atau menjerat korban selain dengan menganiaya dan merampas motor korban secara langsung. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian Resor Depok Ajun Komisaris Besar Irwan Anwar mengatakan pencurian dengan tali ini bisa dikatakan sebagai modus baru perampasan kendaraan. Ia mengaku belum memiliki keterangan lengkap mengenai kasus yang terjadi di perbatasan wilayah Depok itu. Ketua Tim Khusus Penjaga Gangguan dan Anti-Kerusuhan Jaguar Kepolisian Resor Depok Inspektur Dua Winam Agus juga menemukan hal sama. Dia mengatakan satuan timnya menemukan lilitan benang pancing di Jalan Juanda, Depok, awal Februari 2015. Ia mengatakan lilitan benang itu ditemukan terpasang di antara pohon di jalur kiri jalan dari lampu merah Jalan Juanda dan Jalan Raya Bogor. "Ini jelas modus yang dipakai oleh pelaku kejadian di Jagakarsa," kata Inspektur Dua Winam Agus ketika dihubungi, Kamis, 12 Februari 2015. Ia mengatakan benang pancing tersebut dililit sebanyak empat kali, atau terdapat delapan benang yang melintang di antara pohon tersebut. Winam mengatakan temuan ini didapat Tim Jaguar sekitar pukul pada 1 Februari 2015. "Benang ini nyangkut di mobil patroli Jaguar. Untungnya yang patroli sepeda motor, posisi di belakang mobil saya," kata Winam. Winam menerangkan benang tersebut dililit pada jarak 100-130 sentimeter dari tanah. "Jelas tujuannya adalah menjatuhkan korban di tengah jalan," kata Winam. Lokasi kejadian di Jalan Juanda tersebut, menurut Winam, minim penerangan dan sepi pada malam hari. “Ini jelas pelakunya sama dengan Jagakarsa karena selama ini enggak pernah ada modus yang seperti ini.” Aksi pencurian dengan kekerasan terhadap pengguna sepeda motor kembali terjadi. Pada Selasa, 10 Februari 2015, seorang warga Kampung Sugutamu, Baktijaya, Sukmajaya, Depok, Hermawan, menjadi korban tindak kejahatan di Jalan Akses UI-Kelapa Dua, Depok. Hermawan dipalang atau dijegal menggunakan tali di jalan tersebut, yang membuat dirinya terjatuh dan mengalami luka pada bagian kepala. Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad mengatakan Pemerintah Kota Depok belum berencana mengubah Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 3 Tahun 2011 Pasal 55 tentang waktu operasional pusat perbelanjaan dan toko modern. Ia mengatakan peniadaan jam malam dan peningkatan keramaian di Kota Depok tidak membuat kejahatan akan berkurang. "Yang harus dilakukan adalah pengamanan pada jam-jam yang rawan itu oleh aparat yang bertugas," kata Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad ketika ditemui di gedung Balai Kota Depok, Kamis, 12 Februari 2015. Sumber Motor Jadul Tak Luput dari Incaran Begal Jakarta - Kepolisian Sektor Duren Sawit, Jakarta Timur, meringkus empat begal sepeda motor yang beraksi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit. "Modus kelompok ini ialah menodong korban dengan senjata tajam, mengambil motor, lantas menjualnya. Hasilnya mereka bagi rata," kata Kepala Bagian Humas Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Sri Bhayakari, Jumat, 13 Februari 2015. Keempat tersangka tersebut ialah Rival Efendi alias Emen, 22 tahun; Riswan Isbandi alias Ompong, 21 tahun; Aldi Yulian alias Tompel, 18 tahun; dan Richard Nur Fadli Putra, 17 tahun. Profesi mereka beragam, antara lain sopir dan buruh. Ada juga yang berstatus penganggur. "Ada empat pelaku yang masih buron, yakni Erik, Beril, Enuk, dan Tando," ujarnya. Sri menuturkan pembegalan bermula saat korban bernama Praditya Wiyanto melintas di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, pada Senin, 2 Februari 2015, pukul Dia mengendarai Honda C70 hijau keluaran 1976 dengan nomor polisi AB-3016-AK. Saat korban berhenti untuk buang air kecil, empat tersangka mendatangi korban dengan mengacungkan senjata tajam yang ada di genggaman masing-masing. "Korban ketakutan dan serta-merta meninggalkan motornya, yang langsung diambil tersangka," kata Sri. Dalam penangkapan ini, polisi menembak kaki Rival Effendi karena nekat kabur saat diinterogasi. Polisi juga menyita sebilah celurit, parang, pedang samurai, dan golok sebagai barang bukti. Mereka dijerat dengan Pasal 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Pencurian dengan Kekerasan. Ancaman hukuman maksimal yang menanti para begal ini 9 tahun penjara. Sumber Tali Pancing Jadi Modus Baru Pembegalan Motor Credit Antara pembegalan motor kini dilakukan dengan modus baru. Polisi menemukan bekas tali pancing yang diduga berkaitan dengan aksi pembegalan motor di Depok. Tali itu ditemukan di pepohonan di Jalan Juanda ketika Tim Khusus Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan Timsus Jaguar Polresta Depok melakukan patroli di pada pekan lalu. Diduga tali itu pula yang digunakan kawanan begal motor ketika beraksi di Jalan Akses UI yang merupakan perbatasan Depok-Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Selasa 10/2 pukul WIB yang menimpa Hermawan 30 tahun. Kendati ditemukan bukan di lokasi kejadian, namun kuat dugaan tali itu juga digunakan pelaku yang sama. “Talinya dililit beberapa kali, sampai empat kali lilitan. Kami yakin ini sengaja digunakan untuk menghadang korban oleh para begal motor," kata Komandan Timsus Jaguar Polresta Depok Ipda Winam Agus, Jumat 13/2. Dia meyakini, ini sebagai modus baru pelaku begal motor. Caranya, tali dililit di dua pohon yang ada di kanan dan kiri jalan. Lalu dibentangkan tali pancing ini dengan dililit beberapa kali hingga membentuk jaring. "Tali itu yang nantinya menjebak pengendara motor sampai jatuh, lalu setelah itu motor digasak pelaku," ungkapnya. Biasanya, pelaku mengincar lokasi yang sepi dan minim penerangan. Untuk itu dia meminta agar pengendara lebih waspada ketika melintas. Seperti yang terjadi di Jalan Akses UI, penerangan di lokasi memang minim. "Sebab disana, penerangan jalannya juga minim, termasuk di Jalan Juanda," ujar Winam. Sebelumnya, Hermawanmenjadi korban perampasan motor yang terjadi di Akses UI saat hendak pulang dari tempat kerjanya di Senayan. Dalam kondisi lelah dan malam hari, korban tidak memperhatikan jaring tali saat melewati sebuah bengkel dan toko onderdil motor. Ketika terjatuh, korban sempat tak sadarkan diri. Saat itu pelaku langsung beraksi dan membawa lari motornya. Kondisi jalanan saat itu juga dalam keadaan sepi. Begitu tersadar, Hermawan kaget karena motornya sudah raib digondol pelaku. Korban mengalami luka di bagian kepala dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kepala Dua Depok. Hermawan memang sering melintasi jalur itu menuju rumahnya di Kampung Sugutamu, Sukmajaya, Depok. Sumber Tersangka Begal Motor Pulang ke Kampung Halaman Tinggal Nama Lampung Timur - Diduga sebagai begal motor, 5 orang yang sepekan lebih ditahan di kantor polisi akhirnya pulang hanya tinggal nama. Mereka adalah Muhammad Ali, Ali Usman, Ibrohim, Ahmad Safei, dan Abdul Wahab warga Gunung Sugih Besar, Lampung Timur. Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis 11/2/2015, kelimanya tewas diterjang timah panas personel Polsek Serpong, Tangerang, Banten karena mencoba melawan saat akan ditangkap. Pada Rabu siang tadi, para pelaku telah dimakamkan di kampung halamannya, Lampung Timur. Atas peristiwa ini, keluarga menyayangkan sikap petugas yang dinilai tertutup mengenai penangkapan dan penembakan yang dilakukan oleh Polsek Serpong Tangerang. Dari keterangan keluarga, sebelumnya kelima pria yang berprofesi sebagai sopir itu telah ditahan setelah dijemput paksa bersama 14 warga lainnya di lokasi kontrakan yang berbeda, sampai akhirnya pulang dalam kondisi tak bernyawa. Keluarga bertekad menuntut balik jika polisi tak bisa membuktikan tindak kejahatan mereka. Sebab, kelimanya selama ini tak pernah memiliki catatan kriminal. Mar/AnsQuotePasukan Tempur Ini Siap Bongkar Persembunyian Begal Motor Hampir seluruh warga di kampung itu berprofesi sebagai begal motor. - Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, mengatakan telah menyiapkan pasukan khusus untuk menyerbu tempat persembunyian para pelaku begal motor yang bermarkas di Lampung. Pasukan tempur yang dibentuk langsung oleh Unggung dilakukan lantaran kelompok begal di kampung halamannya sangatlah kuat. Sebab, hampir seluruh warga di kampung itu berprofesi sebagai begal motor. "Kami akan kerahkan pasukan tempur untuk membantu menggerebek mereka begal. Kami tak mau ada anggota yang jadi korban keberingasan mereka," kata Unggung. Unggung menjelaskan, di kampung halamannya, pelaku selalu dilindungi oleh warga setempat. Tak hanya itu, di sana, mereka juga membekali diri dengan senjata api. Setiap kali digerebek, lanjut Unggung, para pelaku selalu melakukan perlawanan. Untuk memberantas ini, dia juga sudah berkoordinasi dengan Kapolda Lampung. "Saya minta tolong ke Kapolda Lampung supaya tim pemburu begal dari Polda Metro Jaya dibantu Brimob saat menggerebek ke lokasi kampung tempat para begal bersembunyi," katanya. Sebelumnya, Unggung menjelaskan, ada tiga kawasan di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang menjadi santapan para pelaku begal motor, di antaranya, Tangerang, Depok dan Bekasi. Para pelaku juga tak segan-segan melukai korban jika melawan. Sumber 25-02-2015 1911 Diubah oleh ademins 25-02-2015 1947 Bandarlampung Antaranews Lampung - Arus mudik masih berlangsung di Jalan Lintas Sumatera wilayah Lampung pada Kamis sore atau sehari menjelang Lebaran 2018, sementara aparat kepolisian dan pihak terkait tetap berjaga untuk membantu kelancaran arus lalu lintas sekaligus memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik. Berbagai kalangan menyebutkan arus mudik tahun ini umumnya berlangsung lancar dan aman, meski terdapat kasus pembegalan dan sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas, selama berlangsungnya arus mudik Lebaran 2018 di wilayah Lampung. Kasus pembegalan terhadap pengendara motor dan penumpangnya asal Jawa tujuan Lampung di Jalinsum Simpang Kates Lampung Selatan pada Sabtu 9/6 menjadi kasus menonjol, meski sebenarnya terjadi sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas yang memakan korban jiwa. Kepala Cabang PT Jasa Raharja Lampung, Suratno menyebutkan, sejak 8 Juni sampai dengan H-3 atau tiga hari menjelang Lebaran 2018, korban yang mengalami kecelakaan sebanyak 11 orang meninggal dunia dan 29 orang luka-luka Dari 11 orang yang meninggal dunia, 10 korban santunannya telah diselesaikan dan dana santunan telah diberikan kepada ahli waris korban. Masing-masing ahli waris korban meninggal dunia mendapatkan santunan Rp 50 juta, sedang korban luka-luka mendapatkan biaya perawatan Rp20 juta. Upaya mengamankan arus mudik di Lampung, seperti meminimalkan kasus kecelakaan lalu lintas dan terjadinya aksi kejahatan, telah menjadi fokus pihak kepolisian digelarnya Operasi Ketupat 2018, yang merupakan operasi kepolisian terpusat yang dilaksanakan serentak di Polda seluruh Indonesia selama 18 hari mulai tanggal 7 sampai dengan 24 Juni 2018. Sebanyak personel gabungan dilibatkan dalam rangka pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2018 di Wilayah Provinsi Lampung. Aparat gabungan itu berasal dari Polda Lampung sebanyak 156 personel, Polres jajaran sebanyak personel dan instansi terkait sebanyak personel yang tersebar di 46 pos pengamanan, 16 pos pelayanan, 19 pos pantau dan 1 pos terpadu. Berkaitan itu, Kapolda Lampung Irjen Suntana menjamin keamanan dan kenyamaan pemudik pada arus mudik dan balik Lebaran 2018. "Polda Lampung dan jajaran akan menjamin rasa aman dan nyaman masyarakat daerah setempat maupun pemudik yang akan ke Lampung," katanya saat meninjau arus mudik di pelabuhan penyeberangan di Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Seperti apa derajat keamanan dan kenyamanan itu ? Kapolda Lampung mencontohkan di Terminal Induk Rajabasa, Bandarlampung, saat ini kondisinya aman dan nyaman sehingga pemudik tak perlu lagi khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, lanjutnya, di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung juga juga kondisinya sama, aman dan nyaman bagi para pemudik. "Kondisi Terminal Rajabasa aman dan nyaman. Saya memimpin langsung kegiatan disana, termasuk di Pelabuhan Bakauheni bersama Pak Anton GM ASDP Bakauheni red untuk ikut menyusun planning perencanaan pada arus mudik dan balik Lebaran," katanya. Masyarakat Antibegal Pembegalan motor sebenarnya bukan kejahatan yang baru. Namun, kasus pembegalan atas pemudik motor meski Operasi Ketupat 2018 sedang digelar, mendorong semua pihak untuk mencari solusi dalam mengatasi masalah pembegalan. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menginstruksikan seluruh Kapolres di Polda Lampung untuk memberantas pelaku pembegalan yang meresahkan masyarakat Lampung maupun para pemudik yang melintasi wilayah Lampung. Namun, Kapolri juga menyebutkan perlu peran aktif pemerintah untuk mengatasinya. Tindakan tegas diambil seperti perintah Kepala Polres Waykanan Polda Lampung, AKBP Doni Wahyudi, kepada anak buahnya dalam mengatasi pembegalan. Tindakan tegas aparat kepolisian itu juga mendapatkan dukungan dari Bupati Waykanan Raden Adipati Surya dalam memberantas pembegalan. Respons berkembang dalam mengatasi pembegalan adalah tindakan tegas yang dikombinasikan dengan upaya persuasif. Berkaitan itu, Kapolda Lampung Irjen Suntana segera membentuk "masyarakat antibegal" sebagai upaya untuk meminimalkan tindak pidana perampasan kendaraan begal atas sepeda motor. "Masyarakat yang merupakan para tokoh masyarakat, agama, adat serta pemuda dan sejumlah ormas dapat berperan dalam memberantas sejumlah penyakit masyarakat yang membuat resah masyarakat maupun pemudik," katanya. Kapolda Lampung menyebutkan, tujuan terbentuknya masyarakat antibegal merupakan salah satu wujud dari masyarakat Lampung yang perduli akan situasi keamanan di daerah setempat, khususnya kekhawatiran terhadap begal. Inisiatif tersebut, lanjutnya, bukan hanya sekarang, tetapi sebenarnya sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. "Kami juga melakukan upaya persuasif dan upaya penindakan serta tindakan tegas terus dilakukan kepada pelaku begal. Bukan sekarang saja tindakan tegas terhadap begal, tetapi sebelumnya juga telah dlakukan," katanya. Dengan terbentuknya masyarakat antibegal tersebut, Kapolda mengharapkan tidak terjadi lagi tindak pidana seperti begal. Selain itu, masyarakat Lampung dapat menjaga wilayahnya agar tidak terjadi tindak pidana tersebut. "Kita juga telah memiliki data kepolisian kantong-kantong begal di Lampung. Polisi juga telah melakukan pendekatan secara persuasif kepada keluarga, kepala pekon, dan tokoh masyarakat di daerah tersebut agar tidak melakukan tindak kejahatan, namun jika masih tidak bisa dilakukan tindakan tegas," ujarnya lagi. Kapolda Lampung menegaskan bahwa penanganan begal selalu menjadi atensi atau perhatian Polda Lampung dan jajarannya, mengingat merupakan perintah pimpinan langsung dan juga demi kelancaran dan kenyamanan pemudik.

begal di metro lampung